Kapanlagi.com - Sejak terjun ke dunia rekaman, band Superman Is Dead seringkali tampil di televisi. Hal itu pula yang menyebabkan banyak band-band punk yang menganggap SID telah berkhianat karena telah keluar jalur. SID pun dianggap sudah komersil karena lebih sering mencari materi ketimbang memperjuangkan pluralisme. "Gampang-gampang susah sih, soalnya ketika kita ditanya, 'Kamu komersil?' terus kita tanya balik, 'Pengertian komersil itu apa?' Mereka jawab, 'Kalian masuk TV, kalian masuk majalah, masuk major label, itu komersil'. (Tapi) kalau menurut kacamata SID, komersil itu adalah ketika kita melacurkan sisi seni kita. Kita buat seni mengikuti pasar, bermain aman. Jadi kita nggak jadi diri sendiri, dan terus menghasilkan uang," kata salah satu personel SID, Jerinx di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (11/12) sore.
"Kita tetap jadi SID yang dulu. Bagi kita pemberontakan bukan pada tempo lagu dan kata kasar yang dilontarkan pada lirik, tetapi menurut kita pemberontakan lebih pada pemikiran, ide, apa yang dinyanyikan," sambungnya.
Atas banyaknya anggapan seperti itu, band yang dimotori Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar), dan Jerinx (drum) ini pun banyak sekali mendapatkan fitnah dan teguran karena jalan yang mereka tempuh. SID berharap jika suatu saat nanti dapat memberikan penjelasan kepada pihak-pihak yang melihat sebelah mata kepada band mereka.
"Yang jelas kita sempat menjadi korban pelanggaran HAM di atas panggung. Sampai sekarang masih banyak. Di Facebook kita, banyak yang fitnah kita, dibilang, 'Kalian band pengkhianat, masuk major label, terus band pengkhianat punk, band rasis anti Jawa'. Jadi itu sebenarnya pelanggaran. Kita nggak dikasih kesempatan untuk membela diri. Justru makin adanya hujatan seperti ini makin jengah untuk buktiin kepada mereka. Kita buktiin dengan prestasi, dengan apa yang mereka tuduhkan, bahkan berbanding terbalik dengan apa yang mereka tuduhkan," urai Jerinx.
Lalu, kapan SID harus memilih untuk mencari uang diselingi sambil memperjuangkan prinsip mereka? "Itulah keseimbangan. Kita nggak selalu main di acara yang cari duit. Kita bertiga punya komitmen, ada setidaknya main yang nggak dibayar," ujarnya.
No comments:
Post a Comment